sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Terkoreksi Tipis ke Level 6.088, Ini Respon Analis

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
13/09/2021 16:23 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilaporkan memerah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG melemah 6,71 poin (-0,11%) di level 6.088,1.
IHSG Terkoreksi Tipis ke Level 6.088
IHSG Terkoreksi Tipis ke Level 6.088

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dilaporkan memerah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG melemah 6,71 poin (-0,11%) di level 6.088,1.

Sejak jam 09:00 WIB, IHSG dibuka melemah di 6.080 dan bergerak di bawah harga penutupan Jumat lalu. Meski sempat menguat tipis di 6.094, indeks sempat menyentuh titik terendahnya di 6.052.

Adapun 259 emiten melemah, 233 menguat, dan 167 sisanya stagnan dengan transaksi mencapai Rp9,2 triliun dari 18,8 miliar lembar saham yang dijualbelikan.

Senior Research Analyst Infovesta Kapital, Praska Putrantyo menuturkan pergerakan indeks hari ini masih cukup wajar lantaran dipengaruhi aksi profit taking investor.

Selain itu, adanya koreksi sejumlah emiten di sektor industri dasar dan teknologi membuat indeks masih bertengger di posisi tersebut.

"Pergerakan IHSG, melihat dari pekan lalu, indeks sempat menyentuh level support dari jangka pendek-menengah. Kamis pekan lalu sempat menguat, dan dilanjutkan penguatan di hari jumat, dan koreksi hari ini di 6.088 masih ada di  atas level support di level 6.043. Artinya ini masih koreksi wajar karena aksi profit taking," kata Praska dalam 2nd Session Closing, Senin (13/9/2021).

Praska memandang pergerakan bursa masih fluktatif, sejalan juga dengan aksi investor asing yang hari ini melakukan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp140,78 miliar.

"Memang di sini, saya catat investor asing masih melakukan net-sell sekitar Rp140 miliar di pasar reguler dan juga tertahan terjadi karena adanya koreksi di saham-saham seperti industri dasar dan teknologi yang saya lihat di sini juga ada saham-saham berbasis tambang," tuturnya.

Dia merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham big-caps dari sektor pertambangan, perbankan, hingga properti.

Praska menyarankan investor untuk masuk dengan strategi buy on weakness mengantisipasi fluktuasi harga.

"Di tengah semakin melandainya kasus harian Covid-19, membuka peluang aktivitas perekonomian kembali dan memacu sektor properti-real estat. Rekomendasi sektor saham-saham bigcaps, pertambangan, perbankan, properti-real estat perlu dicermati investor. Hanya saja investor perlu masuk buy on weakness untuk mengantisipasi fluktuasi.," tandasnya.

Seperti diketahui, sejumlah indeks lain juga terpantau berada di zona merah seperti: MNC36 (-0,48%) di 291,9, JII (-0,38%) di 538,4, dan LQ45 (-0,54%) di 865,5.

Sedangkan indeks sektoral yang menekan IHSG yaitu: transportasi-logistik (2,11%), konsumsi non-primer (1,14%), dan teknologi (-1,60%), dan barang baku (-0,74%).

Indeks di kawasan Asia juga terpantau bergerak variatif yaitu: N225 (0,22%) di 30.447, KOSPI (0,06%) di 3127, STI (-0,76%) di 3075, dan HSI (-1,50%) di 25.813. (NDA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement