"Isu MSCI ini lebih soal rotasi dan redistribusi dana, bukan 'flight to safety' keluar dari Indonesia," tutur Liza.
Sesaat setelah isu MSCI update muncul pada Senin lalu, IHSG langsung terkoreksi signifikan hingga melebihi 3,3 persen, meskipun berhasil rebound dan ditutup minus 1,87 persen.
Menariknya, pada hari yang sama, saham BBCA justru menguat ke level Rp8.350 dengan net foreign buy mencapai Rp338,43 miliar. Volume perdagangan tercatat sebanyak 1,82 juta lot dengan nilai transaksi Rp1,51 triliun, menjadi yang terbesar kedua pada hari tersebut.
BBCA merupakan salah satu emiten perbankan yang masih mencatatkan kinerja positif hingga kuartal III-2025. Laba bersih tercatat Rp43,4 triliun hingga akhir September 2025, tumbuh 6 persen secara year on year.
Pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) meningkat 8 persen yoy, ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5 persen dan pendapatan nonbunga sebesar 12 persen. Sementara itu, beban operasional tetap terkendali dengan kenaikan hanya 4 persen, menjaga rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) stabil di level 29 persen, lebih baik dibandingkan panduan tahunan sebesar 32 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.