IDXChannel - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menegaskan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Dukungan tersebut, di antaranya, diwujudkan lewat penerbitan obligasi berkelanjutan, di mana rekam jejak Perseroan dalam aksi korporasi tersebut telah diakui dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Salah satu tonggak penting dalam perjalanan IIF adalah penerbitan Green Perpetual Notes tahun 2023 senilai Rp 335,19 miliar, yang kemudian dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal awal Januari 2024," ujar Chief Financial Officer IIF, Eri Wibowo, dalam Orange Forum 2025, di Jakarta, pekan ini.
Dalam gelaran hasil inisiasi Impact Investment Exchange dan Bursa Efek Indonesia (IDX) tersebut, Eri menyebut bahwa instrumen obligasi berkelanjutan memang merupakan bagian dari strategi IIF untuk memperkuat struktur modal sambil tetap menyalurkan dana ke proyek ramah lingkungan yang berdasarkan prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).
Pada Januari 2021 lalu, misalnya, IIF menerbitkan obligasi berkelanjutan yang ditujukan untuk membiayai dan membiayai kembali proyek-proyek terkait Energi Terbarukan, Efisiensi Energi, Pencegahan dan Pengendalian Polusi, Transportasi Ramah Lingkungan, Pengelolaan Air dan Air Limbah yang Berkelanjutan, Adaptasi Perubahan Iklim, Bangunan Hijau, Infrastruktur Dasar yang Terjangkau, Akses terhadap Layanan Esensial, Perumahan Terjangkau, serta Ketahanan Pangan dan Sistem Pangan Berkelanjutan.
Terkini pada November 2025, IIF juga telah menyelesaikan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahun 2023 dengan penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun. Penerbitan ini mendapat sambutan yang baik, tercermin dari tingkat oversubscription lebih dari enam kali.
Tak hanya itu, Eri juga menyampaikan sejumlah tantangan yang masih dihadapi dalam mendorong pertumbuhan pasar pembiayaan berkelanjutan di Indonesia, antara lain proyek infrastruktur hijau di Indonesia yang masih terbatas hingga belum adanya insentif khusus yang dapat dirasakan langsung oleh penerbit obligasi tematik di Indonesia.
"Partisipasi aktif di forum internasional seperti Orange Bond Forum 2025 ini akan semakin menguatkan posisi IIF sebagai pemain penting dalam ekosistem pembiayaan berkelanjutan," ujar Eri.
(taufan sukma)