"Prospek (ekonomi) global saat ini heterogen dan kompleks dibanding kondisi dua tahun lalu, dengan eksportir energi, termasuk Amerika Serikat, pada pijakan yang lebih baik, sementara importir sedang kesulitan," tukas Georgieva.
Ditekankannya, risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi saat ini tak terhindarkan lagi harus diambil sebagai 'harga yang harus dibayar' demi memulihkan stabilitas harga di pasar.
"Peningkatan risiko divergensi antara kebijakan fiskal dan moneter bagaimana pun harus dihadapi. Negara-negara harus berhati-hati dalam mengkalibrasi tindakannya, untuk mencegah kemungkinan dukungan fiskal yang merusak upaya bank sentral dalam mengendalikan inflasi," tegas Georgieva. (TSA)