Guna melancarkan proses IPO ini, pihak Bank Sumut telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT Aldiracita Sekuritas sebagai joint lead underwriters.
Rencananya, sebanyak 80 persen dari perolehan dana IPO bakal digunakan untuk memperkuat modal kerja, dalam rangka menopang ekspansi bisnis perusahaan, terutama di segmen kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.
"Sedangkan sekitar 20 persen lagi sisanya akan kami manfaatkan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha, termasuk di bidang layanan digital," tutur Hadi.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 31 Desember 2022 (sebelum audit), nilai kredit produktif Bank Sumut tercatat mencapai Rp12,2 triliun, atau sebesar 43,9 persen dari total kredit perusahaan.
Capaian tersebut meningkat sebesar Rp2,3 triliun, atau sebesar 23,5 persen dari tahun sebelumnya (year on year/YoY) yang sebesar Rp9,9 triliun, atau sebesar 39,31 persen dari total kredit.