IDXChannel - PT Era Graharealty Tbk (ERA Indonesia) akan lakukan Initial Public Offering (IPO) esok hari, Rabu (30/6/2021). Dana IPO ini disebut untuk menggalakkan marketing, merekrut broker dan agen serta memperkuat existing brand ERA Indonesia.
Direktur Utama Era Indonesia, Darmadi Darmawangsa mengatakan ditengah masa pendemi Covid-19 justru menaikan keuntungan ERA Indonesia dalam jual-beli properti.
“Januari hingga Mei 2021, omset penjualan naik 120% dibandingkan tahun lalu pada Januari hingga Mei 2020. Khususnya properti diatas Rp 5 miliyar, kenaikannya mencapai 104%,”ujarnya dalam Market Review di IDX Channel, Selasa (29/6/2021).
Kemudian ia melanjutkan, untuk properti dengan harga Rp 1 miliyar hingga Rp 5 miliyar kenaikannya mencapai 80%. Sehingga dengan pencapaian yang tinggi tersebut ERA Indonesia memiliki potensi untuk melakukan IPO.
Darmadi memaparkan persiapan ERA Indonesia sudah sangat matang selama satu tahun terakhir. Selain itu, ERA Indonesia juga sudah siap untuk go public guna memperbesar jaringan pada pelaku pasar.
“Kami sangat positif dengan bisnis ini karena menggabungkan antara pemilik dan pembeli properti. Sehingga market akan selalu stabil dalam kondisi krisis sekalipun,”jelas dia.
Dengan IPO, kata dia, menjadikan bisnis ERA Indonesia stabil dan laju pertumbuhan akan lebih kencang dibandingkan pesaing lainnya. Terlebih akan membuat para pelaku pasar lebih memilih ERA Indonesia lantaran sudah masuk dalam Bursa Efek Indonesia.
Sebagai informasi, dana hasil IPO ERA Indonesia sebesar Rp 22,79 miliyar yang dimana 100% digunakan untuk modal kerja dan kegiatan operasional. Darmadi merincikan uang hasil penjualannya akan digunakan untuk memperkuat brand image dan memperkuat teknologi.
Menurutnya, dengan teknologi yang memadai akan mempermudah para pelaku pasar untuk melakukan survey dan penyebaran data ke seluruh Indonesia.
“Misalnya kalau kita punya client di Jakarta, lalu perancang ERA Indonesia ada yang berada di luar Jakarta tidak akan kesulitan dalam akses data karena kecanggihan dari teknologi yang kita miliki. Tentunya proses transaksi juga akan lebih aman,” ucapnya.
Selanjutnya, Darmadi menyampaikan bahwa Era Indonesia bermain pada properti yang bernilai Rp 1 miliyar hingga Rp 5 miliyar ke atas dimana target pasar lebih menyasar pada kalangan menengah ke atas.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan perpanjangan pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) yang semula berakhir pada 31 Agustus 2021 menjadi akhir tahun ini.
“Dengan adanya program pemerintah tersebut, sangat membantu untuk market-market yang ingin membeli properti rumah dengan batasan harga Rp 2M, Selain itu juga Ini juga mendorong penjualan properti khususnya di semester II ini,” tutupnya. (RAMA)