“Kami sangat positif dengan bisnis ini karena menggabungkan antara pemilik dan pembeli properti. Sehingga market akan selalu stabil dalam kondisi krisis sekalipun,”jelas dia.
Dengan IPO, kata dia, menjadikan bisnis ERA Indonesia stabil dan laju pertumbuhan akan lebih kencang dibandingkan pesaing lainnya. Terlebih akan membuat para pelaku pasar lebih memilih ERA Indonesia lantaran sudah masuk dalam Bursa Efek Indonesia.
Sebagai informasi, dana hasil IPO ERA Indonesia sebesar Rp 22,79 miliyar yang dimana 100% digunakan untuk modal kerja dan kegiatan operasional. Darmadi merincikan uang hasil penjualannya akan digunakan untuk memperkuat brand image dan memperkuat teknologi.
Menurutnya, dengan teknologi yang memadai akan mempermudah para pelaku pasar untuk melakukan survey dan penyebaran data ke seluruh Indonesia.
“Misalnya kalau kita punya client di Jakarta, lalu perancang ERA Indonesia ada yang berada di luar Jakarta tidak akan kesulitan dalam akses data karena kecanggihan dari teknologi yang kita miliki. Tentunya proses transaksi juga akan lebih aman,” ucapnya.