Pada sesi Senin (24/6), indeks dolar juga melemah menjadi 105,6 setelah kenaikan 0,3 persen pada minggu sebelumnya. Ini karena para investor bersiap untuk data inflasi PCE utama Amerika Serikat (AS) dan komentar dari beberapa pejabat Fed yang akan dirilis minggu ini untuk menilai prospek kebijakan moneter.
Debat presiden pertama antara Joe Biden dan Donald Trump pada Kamis mendatang juga akan menjadi sorotan.
Peluang penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) sebesar 25bps pada bulan September saat ini adalah 66 persen dan para investor masih bertaruh pada penurunan dua perempat poin tahun ini.
Dolar melemah secara keseluruhan namun kerugian terbesar terjadi terhadap sejumlah mata uang di antaranya euro, pound, dan yen.
Sebelumnya, rupiah sempat melemah setelah Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6,25 persen.