sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indofarma (INAF) Terindikasi Fraud, Laksono Trisnantoro Mundur dari Kursi Komut

Market news editor Fiki Ariyanti
09/01/2024 16:15 WIB
PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengumumkan pengunduran diri Laksono Trisnantoro dari jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) Perseroan. 
Indofarma (INAF) Terindikasi Fraud, Laksono Trisnantoro Mundur dari Kursi Komut (Foto MNC Media)
Indofarma (INAF) Terindikasi Fraud, Laksono Trisnantoro Mundur dari Kursi Komut (Foto MNC Media)

Kedua, lanjutnya, dalam rapat pada 3 Januari 2024, dinyatakan bahwa holding BUMN Farmasi tidak lagi menggunakan jalur transformasi BUMN, di mana Indofarma disiapkan menjadi perusahaan di dalam holding yang menangani alat kesehatan dan herbal.

Hal ini, dijelaskan Laksono, terkait kondisi perseroan di 2023 yang tidak memungkinkan lagi bagi Indofarma untuk menjadi pelaku di alat kesehatan dan herbal. Direksi Bio Farma dalam rapat menyatakan, kegiatan usaha alat kesehatan dan herbal dialihkan ke perusahaan lain di dalam holding.

Gambaran Indofarma terakhir, diakuinya, terjadi downsizing di perusahaan dengan RKAP dari Rp450 miliar menjadi Rp250 miliar. Selain itu, Indofarma berada di dalam penanganan PPA untuk mengatasi masalah saat ini.

Laksono dalam surat pengunduran dirinya menegaskan, telah menjabat sebagai Komut Indofarma sejak April 2021 dalam rangka mengembangkan alat kesehatan dan herbal sesuai transformasi holding BUMN Farmasi. 

"Akan tetapi, situasi saat ini tidak memungkinkan lagi ada pengembangan alat kesehatan dan herbal di Indofarma sesuai Transformasi BUMN di 2020," tuturnya.

"Oleh karena itu, dengan rendah hati, saya mengajukan pengunduran diri sebagai Komut Indofarma. Saya berharap pengunduran diri ini dapat diterima oleh Kementerian BUMN dan Holding BUMN Farmasi," tutup Laksono.

Surat pengunduran diri Laksono pun ditembuskan ke Menteri BUMN, Erick Thohir. 

Berdasarkan data RTI Business, saham INAF ditutup melemah 0,93 persen ke level 530 pada perdagangan hari ini. Secara year to date, saham BUMN tersebut sudah merosot 8,62 persen dan anjlok 43,32 persen dalam satu tahun terakhir. 

Indofarma juga tercatat memiliki laporan keuangan terakhir yang menunjukkan ekuitas negatif, serta menjadi emiten yang memenuhi kriteria efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI).

(FAY)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement