sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
13/02/2024 22:01 WIB
Tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) meningkat di atas ekspektasi, membangkitkan kekhawatiran Federal Reserve bakal menunda pemangkasan suku bunga.
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu. Foto: MNC Media.
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka lesu pada perdagangan Selasa (13/2/2024). Tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) meningkat di atas ekspektasi, membangkitkan kekhawatiran Federal Reserve bakal menunda pemangkasan suku bunga.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 98,21 poin atau 0,25% pada pembukaan menjadi 38,699.17. 

S&P 500 (.SPX), dibuka lebih rendah sebesar 53,90 poin atau 1,07% pada 4,967.94, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC), anjlok 343,67 poin atau 2,16% menjadi 15,598.88 pada bel pembukaan.

Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS mencatat tingkat inflasi AS mencapai 3,1 persen year-on-year (yoy) pada Januari 2024. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar di angka 2,9% (yoy).

Namun, secara tahunan angka indeks harga konsumen (CPI) ini masih lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang mencapai 3,4% yoy.

Inflasi inti (Core Inflation) yang tidak termasuk komponen pangan dan energi juga naik menjadi 3,9% yoy, tak berubah dari periode sebelumnya, tetapi masih lebih besar dari estimasi.

Secara bulanan, inflasi AS tumbuh 0,3% month-on-month (MoM), lebih tinggi dari bulan Desember sebesar 0,2% MoM. Hal yang paling krusial, yakni inflasi inti bulanan juga naik 0,4% MoM, dari 0,3% MoM.

Analis menilai kenaikan inflasi malam ini dapat menjadi sentimen pemberat market, mengingat angka ini masih jauh dari target inflasi The Fed sebesar 2 persen.

"Inflasi yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Selasa dapat menyebabkan The Fed menunda penurunan suku bunga, terlebih saat pasar mengharapkan segera dilakukan pemangkasan," kata Skyler Weinand, kepala investasi di Regan Capital, dilansir Reuters, Selasa (13/2/2024).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement