Rencana Penggunaan Dana IPO
Dalam prospektus finalnya, seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk beberapa hal. Pertama, sekitar Rp275 miliar bakal dipakai oleh perseroan untuk membuka sekitar sebanyak 140 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin.
Kedua, sekitar Rp60 miliar akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan setoran modal kepada anak usaha PT Cipta Favorit Indonesia (CFI) dan selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin.
Sedangkan sisanya akan digunakan oleh perseroan sebagai modal kerja yang termasuk tapi tidak terbatas pada pembelian bahan baku seperti biji kopi, gula atau sirup, susu, dan bubuk minuman serta bahan kemasan, biaya sewa untuk outlet dan biaya utilitas, seperti biaya air, listrik, telepon dan internet.
Janji Bagi Dividen usai IPO
Fore Coffee menjanjikan pembagian dividen kepada pemegang sahamnya setelah melantai di BEI atau IPO.
"Setelah penawaran umum perdana saham, manajemen perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen paling sedikit 40 persen dari laba bersih setelah pajak," tulis manajemen FORE di prospektusnya.
Menilik laporan keuangannya, penjualan bersih FORE melonjak Rp418 miliar atau 135 persen YoY menjadi Rp727 miliar per September 2024, dari Rp309 miliar pada September 2023.
Sementara dari sisi laba bersih per akhir September 2024, FORE mendulang cuan Rp42,35 miliar. Realisasi ini berbanding terbalik dengan hasil di periode yang sama 2023, di mana perseroan membukukan rugi Rp16,48 miliar.
(Fiki Ariyanti)