Rizal menilai optimistis terhadap performa GGRM ke depan yang didukung oleh beberapa faktor. Pertama, pertumbuhan penjualan produk Sigaret Kretek Tangan (SKT). Kedua, kemampuan perseroan dalam menumbuhkan pertumbuhan laba di tengah penurunan volume penjualan.
Faktor ketiga, sambungnya, potensi perbaikan daya beli masyarakat di tengah periode pemilu, dan keempat, posisi neraca yang solid untuk menunjang operasional perusahaan. Serta kelima, valuasi GGRM yang terlampau murah dibandingkan dengan HMSP.
"Sejalan dengan hal ini, kami merekomendasikan BUY untuk GGRM dengan target harga Rp25.000 (implied PE 7,4x di 2024)," kata Rizal.
Sementara untuk saham HMSP, Rizal merekomendasikan HOLD dengan target harga ke Rp955.
"Kami merekomendasikan HOLD dengan target price Rp955 (implied PE 14,9x di 2024). Didorong oleh potensi penurunan lebih lanjut pada volume penjualan rokok, downtrading oleh konsumen kepada produk-produk yang lebih murah, serta ruang kenaikan cukai rokok yang dapat menekan profitabilitas," tutupnya.
(FAY)