sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Sektor Saham Defensif yang Bisa Dicermati Investor

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
09/12/2022 12:20 WIB
Ada sejumlah sektor saham defensif yang bisa dicermati oleh para investor di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.
Ini Sektor Saham Defensif yang Bisa Dicermati Investor (Foto: MNC Media)
Ini Sektor Saham Defensif yang Bisa Dicermati Investor (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Investment Specialist Schroders Rizky Hidayat mengungkap sejumlah sektor saham defensif yang bisa dicermati oleh para investor di tengah tren kenaikan suku bunga acuan.

Sektor saham yang defensif tersebut antara lain sektor perbankan. Sektor ini masih menjadi proksi pertumbuhan ekonomi Indonesia serta memiliki likuiditas yang tinggi.

“Namun, bank-bank ini juga terdampak kenaikan suku bunga acuan, jadi harus selektif untuk memilih bank mana yang lebih defensif, serta bank mana yang lebih terpengaruh kenaikan suku bunga,” kata Rizky dala Market Buzz IDX Channel, Jumat (9/12/2022).

Selanjutnya, sektor yang juga defensif yakni, sektor konsumer yang pada pertengahan tahun ini sudah mulai menaikkan harga jual dari produk-produknya, serta adanya tren penurunan harga komoditas lunak atau soft commodities seperti terigu dan gula. Faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan margin emiten di sektor konsumer pada 2023 mendatang.

Lalu, sektor kesehatan juga menjadi salah satu sektor yang defensif terhadap kondisi ekonomi saat ini. Rizky menyebut, kesehatan dan kebutuhan akan pengobatan menjadi salah satu yang tidak terdampak oleh inflasi dan kenaikan suku bunga.

“Karena mau inflasi setinggi apapun, orang yang sakit akan tetap berobat, akan tetap bayar ke rumah sakit,” ujar dia. 

Terakhir, Rizky menyebut bahwa saham sektor komoditas berbasis metal lebih menarik dibanding sektor energi. Menurutnya, komoditas seperti nikel dan tembaga masih berpotensi memiliki permintaan yang tinggi karena tengah digenjotnya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, yang secara investasi juga sedang didorong oleh pemerintah.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement