sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inilah Definisi dan Contoh Bullish dalam Suatu Emiten

Market news editor Hafizh Kurniawan
12/12/2022 11:58 WIB
Pembahasan definisi dan contoh Bullish kerap menjadi topik yang menarik bagi investor ketika saham sedang mengalami penguatan harga.
Inilah Definisi dan Contoh Bullish dalam Suatu Emiten. (FOTO: MNC Media)
Inilah Definisi dan Contoh Bullish dalam Suatu Emiten. (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pembahasan definisi dan contoh Bullish kerap menjadi topik yang menarik bagi investor ketika saham sedang mengalami penguatan harga. Kondisi pasar bursa yang selalu fluktuatif menjadikan moment-moment Bullish ini tak dapat diduga kapan datangnya.

Istilah Bullish bagi kalangan investor sudah tidak asing lagi, sebab Bullish bisa terjadi tidak hanya sekali dua kali, namun sering terjadi di kondisi-kondisi tertentu.

Lantas sebenarnya bagaimana sebenarnya definisi dan contoh Bullish? Simak penjelasannya yang kami himpun dari berbagai sumber.

Apa Itu Bullish dalam Pasar Modal

Banyak istilah-istilah yang menggambarkan tren di pasar saham. Salah satu istilah yang dalam kondisi tertentu menjadi topik perbincangan adalah Bullish. Apa sebenarnya Bullish itu? Bullish merupakan suatu kondisi yang menggambarkan pasar bursa sedang mengalami kenaikan harga atau penguatan harga.

Istilah Bullish ini biasanya diumpakan sebagai seekor Banteng yang diambil dari kata “Bull”, yang bermakna seolah ketika banteng menyerang musuh, ia akan menyerang dengan cara menyeruduk dari bawah kemudian secara cepat mengangkat kepalanya keatas agar dapat menancapkan tanduknya di tubuh musuh tersebut. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap keputusan investasi seseorang. Bahkan dengan kondisi seperti ini banyak masyarakat yang tergiur dan ingin juga masuk ke dalam investasi pasar modal agar bisa mendapatkan keuntungan juga dari kenaikan harga.

Definisi Bullish secara Ilmiah

Masih dalam pembahasan Definisi dan contoh Bullish. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bullish merupakan kondisi trend di pasar modal yang sedang mengalami kenaikan indeks pasar sebesar 20%, artinya kondisi ini membuat mayoritas investor sedang merasa optimis pada portofolio sahamnya akan mendapatkan selisih capital gain yang tinggi.

Kemudian dalam penelitian dari Hasinta tentang “Analisis Akurasi Bearish Versus Bullish Menggunakan Candlestick Saham LQ45 Saat Pandemi Covid-19” menjelaskan bahwa Bullish merupakan periode waktu yang digunakan untuk menjelaskan situasi pasar yang mungkin sedang mengalami uptrend atau penguatan.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement