IDXChannel - Pembahasan mengenai definisi dan contoh stock split menarik untuk dibahas. Pasalnya terdapat beberapa emiten yang telah mencapai harga puncak tertinggi sehingga akan dilakukan Stock Split untuk mengembalikan harga menjadi lebih rendah dan menjadikan bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Sederhananya, Stock Split dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan harga per lembar saham agar menjadi lebih murah sehingga akan menimbulkan peningkatan transaksi jual beli saham pada emiten tersebut.
Lantas bagaimana definisi dan contoh Stock Split dalam suatu emiten? Langsung saja simak penjelasannya berdasarkan informasi yang telah dihimpun kami dari berbagai sumber.
Apa itu Stock Split dalam Suatu Emiten
Stock Split merupakan pemecahan nilai nominal saham sehingga harga saham menjadi lebih rendah, yang dampaknya adalah meningkatkan jumlah saham yang beredar di suatu emiten atau perusahaan terbuka. Nilai harga saham yang lebih rendah diikuti dengan harga saham yang juga lebih rendah sebelum stock split.
Tujuan dari stock split diantaranya adalah likuiditas perdagangan saham diharapkan akan dapat meningkat seiring dengan harga saham yang lebih rendah. Terdapat signalling theory yang menjelaskan bahwa stock split digunakan sebagai signal kepada pasar bahwa perusahaan memiliki pertumbuhan prospektif untuk menarik pemegang saham. Jika kondisi emiten sedang tidak bagus, tentunya stock split tidak mungkin dilakukan karena stock split membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya.
Definisi Stock Split secara Ilmiah
Menurut Rahman Kurniawan berdasarkan penelitiannya yang dilakukan pada tahun 2009 dengan judul “Analisis Pengaruh Stock Split dan Reverse Stock Split Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan”, menjelaskan bahwa Stock Split merupakan tindakan penurunan harga saham di pasar yang dilakukan oleh emiten dengan cara memecah jumlah lembar saham yang beredar menjadi lebih banyak agar menjadi lebih likuid.