IDXChannel - Rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin (30/10/2023). Mata uang Garuda kali ini bertengger di level Rp 15.919 per USD atau menguat 0,09 persen per pukul 11.41 WIB.
Namun, posisi saat ini masih menempatkan rupiah dalam posisi terlemah sejak awal tahun. Pelemahan rupiah melanjutkan tren setelah pekan lalu semakin terpuruk mencapai Rp15.946 per USD di pasar spot pada Jumat (27/10).
Mata uang Garuda terus mengalami tren pelemahan 8,17 persen dalam enam bulan. Sementara secara year to date (YTD), rupiah telah terdepresiasi 2,12 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sebelumnya, rupiah sempat sempat mendapatkan ‘obat kuat’ berupa kenaikan suku bunga 25 basis points (bps) menjadi 6 persen oleh Bank Indonesia (BI).
Namun, obat kuat mata uang Garuda ini nampaknya masih belum bekerja maksimal.
Sementara indeks dolar (DXY) yang melacak sejumlah mata uang hari ini bergerak sideways di level 106,58. Indeks dolar ini telah menguat 4,64 persen dalam enam bulan terakhir dan secara YTD menguat hampir 3 persen.
Kenaikan dolar ini membuat khawatir aktivitas bisnis, terutama yang melibatkan perdagangan internasional yang mengandalkan dolar sebagai nilai tukar.