Dia menambahkan, fokus perseroan pada segmen manufaktur keramik dan perhotelan telah mendorong pertumbuhan majemuk (CAGR) perusahaan sebesar 18 persen dalam lima tahun terakhir.
“Kami percaya bahwa kombinasi segmen manufaktur keramik dan perhotelan bukan hanya memberikan daya tahan finansial yang signifikan bagi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang kuat dan margin yang optimal,” ujarnya.
Sinergi kedua segmen ini menciptakan margin laba yang solid. Hal ini tercermin dari Gross Profit Margin (GPM) perusahaan hingga mencapai 48 persen di atas rata-rata industri keramik nasional sebesar 38 persen.
Hingga kuartal III-2024, IKAI mencatat pendapatan Rp147 miliar, turun 11 persen secara tahunan. Kontribusi segmen keramik mencapai 56 persen dari total penjualan sementara hospitality sebagai penyeimbang berkontribusi 44 persen.
(Rahmat Fiansyah)