IDXChannel – Sejumlah saham emiten produsen keramik menguat pada perdagangan Kamis (17/10/2024) usai pemerintah Indonesia resmi menerbitkan aturan soal pengenaan bea masuk anti dumping terhadap impor ubin keramik dari China.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.06 WIB, saham PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) naik signifikan 6,90 persen ke level Rp775 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp9,97 miliar dan volume perdagangan 13,21 juta saham.
Kemarin, saham ARNA ditutup meningkat 5,84 persen.
Head of Investment Research Stockbit Vivi Handoyo Lie berpendapat, dalam analisis pada Kamis (17/10/2024), Saham ARNA memiliki prospek menarik berkat kebijakan bea masuk anti-dumping (BMAD) dan posisi perusahaan yang unggul dibandingkan para pesaingnya.
Dengan estimasi pertumbuhan laba bersih 9 persen secara tahunan (YoY) pada semester II-2024 dan 20 persen YoY pada tahun fiskal 2025 (FY25), ARNA diharapkan bangkit (turnaround) dari titik terendahnya di semester I-2024.
Vivi menilai, keberhasilan produk 'UNO Rectified' dan regulasi SNI turut menjadi katalis pemulihan kinerja.