Valuasi price-to earnings (PE) untuk proyeksi 2025 berada di level 10 kali dengan dividend yield 6 persen. Dengan asumsi ARNA kembali ke rata–rata PE 5 tahun di level 13,3 kali, hal tersebut memberikan potensi kenaikan harga saham hingga Rp950 per lembar atau sekitar 32 persen.
Risiko penurunan datang dari kemungkinan berakhirnya insentif harga gas industri. Sementara, ARNA diuntungkan dari program 3 juta rumah per tahun di era pemerintahan baru.
Selain ARNA, saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) mendaki 3,85 persen, usai tumbuh 3,31 persen kemarin.
Demikian pula, saham PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) yang naik 0,92 persen. Sementara, saham PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) stagnan di Rp342 persen setelah terapresiasi 0,59 persen pada Rabu.
Diwartakan sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani resmi mengenakan bea masuk anti dumping terhadap impor produk ubin keramik dari China.