IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah merampungkan proses penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp4,13 triliun.
Antusiasme investor membuat perseroan mengalami kelebihan permintaan mencapai 1,6 kali.
Paska penerbitan saham baru ini, saham BBTN nampak bergerak fluktuatif sejak bel pembukaan pagi ini Senin (9/1).
Mengawali perdagangan, BBTN menguat 0,37% di Rp1.345. Menit berselang, aksi pembelian investor membuat sahamnya melejit hingga 1,49% di Rp1.360, dan bertahan di level pembukaan hingga pukul 10.46 WIB.
Akumulatif, sebanyak 22,55 juta saham BBTN ditransaksikan dengan nilai bersih mencapai Rp30,48 miliar. Frekuensi perdagangan sebanyak 2.135, dengan market caps sebesar Rp18,70 triliun.
Secara historis, BBTN tumbuh hampir 1% sepanjang sebulan terakhir, kendati kinerja sepanjang 2023 masih stagnan. Seminggu terakhir BBTN menguat 1,12%.
Sepanjang pekan lalu (2-6 Januari 2023), nilai beli bersih investor asing mencapai Rp15,07 miliar di pasar reguler.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, BBTN secara teknikal membentuk sinyal bullish engulfing candl dan berhasil breakout MA 5 dan 20 harinya dalam indikator Moving Average pada akhir pekan lalu
"(Indikator) Stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum positif," kata Ratih dalam risetnya, hari ini.
Secara fundamental, right issue BBTN dapat semakin memperkokoh struktur permodalan, mengingat pemerintah Indonesia telah menyuntikkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp2,48 triliun di perusahaan yang fokus terhadap program KPR tersebut.
"Capital Adequacy Ratio (CAR) berpotensi tumbuh sekitar 20% dan mampu menyalurkan kredit perumahan 1,32 juta unit rumah," pungkas Ratih.
(FAY)