“Sekarang kita mulai masuk ke segmen wedding. Wedding itu banyak sekali market-nya. Lalu ada juga social event, gathering, halal bihalal, itu juga ternyata market yang selama ini kita anggap tidak ada, sekarang mulai kita garap,” kata Anhar.
Segmen korporasi juga kembali dilirik, termasuk menggali potensi dari klien-klien lama yang sebelumnya belum dimaksimalkan.
Meski terkena imbas efisiensi di kota penyangga, Metland mencatat kinerja positif di wilayah pariwisata seperti Bali. Dua hotel Metland di Bali menunjukkan pertumbuhan seiring peningkatan jumlah wisatawan asing.
“Dari 6 hotel kami, Metland itu ada 2 di Bali itu kinerjanya bagus. Karena memang wisatawan asingnya meningkat lebih dari 20 persen terhadap tahun lalu,” ujar Anhar.
Per kuartal I/2025, lini bisnis hotel Metland tercatat turun 3,5 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp27,84 miliar. Sementara itu, pendapatan konsolidasian perusahaan mencapai Rp365,50 miliar.
(Febrina Ratna Iskana)