sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos?

Market news editor Melati Kristina - Riset
23/05/2023 17:13 WIB
Sepanjang 2022 hingga 2023, terdapat berbagai emiten yang sahamnya melesat setelah melakukan stock split. Walaupun, ada saham yang merosot pasca stock split.
Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos? (Foto: MNC Media)
Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Sepanjang 2022 hingga 2023 sejumlah emiten tercatat melakukan stock split atau pemecahan nilai nominal saham.  Aksi korporasi tersebut tampaknya tidak selalu berhasil mengerek saham emiten lantaran beberapa malah justru merosot usai stock split.

Tercatat, pada 2022, terdapat sejumlah emiten yang melakukan stock split, termasuk PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), hingga PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Sementara, sepanjang 2023, emiten yang melakukan stock split di antaranya adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Midi Utama Tbk (MIDI), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).

Teranyar, emiten kapal PT Temas Tbk (TMAS) turut melakukan stock split dengan periode cum date pada hari ini, Selasa (23/5).

Berikut Tim Riset IDX Channel merangkum saham yang stock split dari tahun 2022 hingga Mei 2023. (Lihat tabel di bawah ini.)

Kinerja Saham Usai Stock Split

Setelah stock split, saham-saham di atas justru cenderung kinerja saham yang terkontraksi. Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi II, Selasa (23/5), saham HRUM terkoreksi paling dalam setelah stock split, yakni ambles hingga 42,26 persen.

Selain itu, saham SMDR juga ikut terkoreksi hingga 19,47 persen, diikuti saham MIDI dan TPIA yang masing-masing merosot sebesar 8,83 persen dan 6,47 persen setelah melakukan aksi stock split. (Lihat grafik di bawah ini.)

Bernasib sama, saham BMRI juga terkontraksi setelah melaksanakan stock split. BEI mencatat, dibanding harga sahamnya setelah stock split, saham BMRI turun 2,13 persen pada sesi II, Selasa (23/5).

Kendati demikian, kinerja saham BYAN justru moncer setelah melakukan stock split. Tercatat, saham BYAN melesat hingga 102,38 persen setelah stock split pada 2 Desember 2022 lalu.

Sedangkan, saham TMAS juga menguat 0,67 persen setelah stock split pada Selasa (23/5). Bahkan, saham emiten kapal ini sempat menguat 6,04 persen menjadi Rp316/saham pada Selasa (23/5) pukul 09.21 WIB.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait emiten yang melakukan stock split selama periode 2022-2023.

PT Temas Tbk (TMAS)

TMAS merupakan emiten pelayaran yang melakukan stock split dengan periode cum date pada Senin (22/5). Sementara, periode ex-date stock split emiten ini jatuh pada Selasa (23/5).

Melansir keterangan resmi perusahaan, setiap 1 (satu) lembar saham lama dengan nilai nominal Rp25,- per saham akan ditukarkan dengan 10 (sepuluh) lembar saham baru dengan nilai Rp 2,5,- per saham.

Adapun, bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pelaksanaan perubahan nilai nominal saham akan dilaksanakan berdasarkan saldo Rekening Efek pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/5).

Selanjutnya pada Rabu (24/5), saham hasil pelaksanaan stock split akan didistribusikan melalui Sub Rekening Efek Pemegang Saham di KSEI.

"Bagi para Pemegang Saham yang sahamnya dalam Perseroan belum masuk dalam penitipan kolektif KSEI, permohonan perubahan nilai nominal saham dapat dilakukan mulai tanggal 24 Mei 2023," tulis manajemen TMAS.

Sebelum melaksanakan stock split, saham TMAS diperdagangkan pada Rp2.980/saham. Sedangkan, setelah stock split, pada sesi II, Selasa (23/5), saham emiten ini diperdagangkan di Rp300/saham.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement