sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos?

Market news editor Melati Kristina - Riset
23/05/2023 17:13 WIB
Sepanjang 2022 hingga 2023, terdapat berbagai emiten yang sahamnya melesat setelah melakukan stock split. Walaupun, ada saham yang merosot pasca stock split.
Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos? (Foto: MNC Media)
Intip Kinerja Emiten Pasca Stock Split, Banyak Boncos? (Foto: MNC Media)

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Emiten selanjutnya, yaitu BMRI yang turut melakukan stock split dengan rasio 1:4. Adapun aksi korporasi tersebut dilaksankan pada 4 April 2023 dengan periode cum-date yang jatuh pada 3 April 2023.

Tercatat, BMRI melakukan stock split dengan rasio 1:2. Setelah stock split, nilai nominal saham BMRI adalah Rp125/saham dengan jumlah saham yang beredar menjadi 93,33 miliar saham.

Di samping itu, harga sahamnya sebelum stock split yakni pada 3 April 2023 ditutup di Rp10.526/saham. Sedangkan, setelah aksi korporasi tersebut, saham BMRI pada 4 April 2023 menjadi Rp5.200/saham.

PT Midi Utama Tbk (MIDI)

MIDI juga menjadi emiten yang melakukan stock split di tahun 2023. Tercatat, MIDI melaksanakan stock split dengan rasio sebesar 1:10 sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Februari 2023 lalu.

Adapun, dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui untuk melakukan stock split dari nilai nominal saham sebesar Rp100/saham menjadi Rp10/saham.

Dari aksi stock split tersebut, saham MIDI bertambah menjadi 28,82 miliar saham dari 2,88 miliar saham.

Sebelumnya, harga saham MIDI sebelum stock split sebesar Rp4.190/saham. Kemudian, setelah stock split yang dilaksankan pada 3 Maret 2023, harga sahamnya menjadi Rp422/saham.

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)

Kemudian, SMDR juga turut melakukan stock split yang dilaksanakan pada 31 Januari 2023. Tercatat, pada periode tersebut, SMDR melaksanakan stock split dengan nilai nominal dari Rp25/saham menjadi Rp5/saham. Sedangkan, rasio stock split dari SMDR sebesar 1:5.

Adapun, harga saham SMDR sebelum stock split, yaitu pada 30 Januari 2023 mencapai Rp2.260/saham. Sementara, harga sahamnya setelah stock split menjadi Rp434/saham.

PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

BYAN melaksanakan stock split pada 2 Desember 2022 dengan rasio stock split sebesar 1:10. Artinya, setiap 1 nominal saham akan dipecah menjadi 10. Dalam hal ini, nilai nominal BYAN yang sebelumnya tercatat sebesar Rp100 per saham dipecah menjadi Rp10 per saham.

Adapun, harga saham BYAN setelah stock split menjadi Rp11.325 per saham dari sebelumnya Rp94.500 dengan jumlah saham beredar mencapai 33,33 miliar.

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

Menyusul BYAN, saham TPIA juga melesat pada saat stock split. Tercatat, TPIA melaksanakan stock split pada 23 Agustus 2022.

Pada aksi korporasi tersebut, TPIA melaksanakan stock split dengan rasio sebesar 1:4. Adapun, nilai nominalnya dari Rp200/saham menjadi Rp50/saham.

Sementara, harga saham emiten ini sebelum stock split mencapai Rp9.025/saham. Sedangkan, pasca stock split, harga sahamnya menjadi Rp2.410/saham.

PT Harum Energy Tbk (HRUM)

Terakhir, HRUM turut menjadi emiten yang melakukan stock split pada tahun 2022. Tercatat, HRUM melakukan stock split dengan rasio 1:5 yang disetujui oleh pemegang sahamnya pada RUPLSB yang dilaksanakan pada 11 Mei 2022 lalu.

Dalam aksi stock split yang dilaksanakan pada 2 Juni 2022, HRUM melakukan pemecahan nominal saham dari Rp100/saham menjadi Rp20/saham.

Tercatat, pada periode cum-date nya, yakni 31 Mei 2022, saham HRUM sebelum stock split mencapai Rp11.875/saham. Sedangkan, setelah stock split, harga sahamnya menjadi Rp2.310/saham.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

 

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement