Secara historis, pendapatan JPFA hingga kuartal III naik 4,4 persen secara tahunan menjadi Rp43,1 triliun, pulih dari penurunan pada paruh pertama tahun.
Laba kotor meningkat 9,7 persen menjadi Rp8,7 triliun, sementara laba operasi tumbuh 7,7 persen menjadi Rp3,9 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih ikut naik menjadi Rp2,7 triliun dengan margin laba bersih membaik ke 6,2 persen.
Dari sisi sektoral, Marvin mencatat bahwa pemulihan industri unggas pada 2025 ditopang biaya bahan baku yang lebih rendah. tertulis dalam laporan.
"Keuntungan di kalangan produsen terus membaik seiring dengan penurunan biaya bahan baku terutama jagung dan tepung kedelai (SBM) secara tahunan," jelasnya.