sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intip Saham Nikel Termurah 2023 yang Bisa Menjadi Bahan Investasi

Market news editor Mohammad Yan Yusuf
23/08/2023 11:54 WIB
Beberapa saham nikel termurah 2023 bisa menjadi referensi Anda dalam berinvestasi. Sebab saham ini memiliki diskon murah. 
Intip Saham Nikel Termurah 2023 yang Bisa Menjadi Bahan Investasi. (FOTO : MNC MEDIA)
Intip Saham Nikel Termurah 2023 yang Bisa Menjadi Bahan Investasi. (FOTO : MNC MEDIA)

2. PT Vale Indinesia Tbk (INCO)

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga mendukung upaya hilirisasi nikel hingga produk turunannya. INCO memproduksi nikel powder sebagai salah satu produk turunan nikel yang sangat diminati, namun sejauh ini belum banyak produsennya di level global.

Ketersediaan produk nikel powder di dunia saat ini masih belum banyak. Hal tersebut lantaran sejauh ini belum banyak juga pihak yang bisa memproduksi turunan nikel tersebut. Hingga akhir tahun 2022 total volume cadangan mineral INCO mencapai 111,55 juta ton bijih nikel.

Presiden Direktur INCO Febriany Eddy mengungkapkan total investasi INCO untuk menggarap proyek nikel mencapai USD8,6 miliar atau setara dengan Rp129 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dollar). Angka investasi tersebut dilakukan bersama para mitra, dengan dua proyek bahkan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Investasi jumbo tersebut tercermin dari 4 proyek raksasa milik perusahaan, yakni pertama smelter Sorowako nikel matte dengan produksi 80.000 ton per tahun. Kedua proyek Bahadopi yang bermitra dengan Xinhai dan Tisco, anak usaha Baowu perusahaan baja asal China.

Intip Saham Nikel Termurah 2023 yang Bisa Menjadi Bahan Investasi. (FOTO : MNC MEDIA)

3. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)

Emiten nikel lainnya yakni PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) menargetkan volume penjualan bijih nikel sebanyak 1,3 juta ton sepanjang tahun 2023, naik 43,88% dibanding realisasi tahun 2022.

Menurut estimasi Perseroan, realisasi volume penjualan bijih nikel DKFT sudah mencapai sekitar 400.000 ton sampai Juni 2023. Saat ini, DKFT mengandalkan penjualan bijih nikel untuk menunjang industri smelter dalam negeri, dan tetap menjaga agar cadangan yang dimiliki dapat mencukupi kebutuhan sendiri sesuai dengan rencana pembangunan lanjutan smelter pengolahan dan pemurnian bijih nikel DKFT.

DKFT juga sedang mengkaji opsi pengembangan fasilitas pemurnian atau smelter hidrometalurgi untuk mengolah bijih nikel kadar rendah atau limonit.

Sayangnya PER DKFT berada di angka negatif -5,05. Penyebabnya adalah tidaknya adanya penjualan pada kuartal I 2023. Sehingga hal ini menyebabkan Perseroan mencatatkan kerugian berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 sebesar Rp29 miliar.

4. PT Ifishdeco Tbk (IFSH) 

PT Ifishdeco Tbk (IFSH) yang juga akan mendukung ekosistem kendaraan listrik. Hal ini selaras dengan pendirian anak usaha berlabel IFISH Battery Minerals Pte Ltd (IBM). IBM berlokasi di Singapura.

Dimana IFSH memiliki kepemilikan saham di IBM 100%. IBM bergerak bidang perusahaan holding lainnya. Penyertaan saham perseroan pada IBM merupakan salah satu langkah strategis dalam rencana ekspansi bisnis usaha.

Sayangnya saat ini valuasi IFSH masih terbilang mahal dengan PER di atas rata-rata industri, sehingga membuat IFSH menjadi kurang menarik dibandingkan dengan para kompetitornya.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement