Mengambil sejumlah data, Nyoman mencatat jumlah produk dan nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) investasi berbasis ESG meningkat cukup besar sejak 2016 hingga saat ini.
"Jumlah produk ESG di tahun 2016 itu hanya 1 produk, dengan AUM hanya Rp42 miliar. Sedangkan di 2022 ini, produknya telah naik menjadi 18, dengan AUM hampir Rp2,1 triliun," tuturnya.
Sebagai bentuk komitmen BEI terhadap produk ESG, Nyoman memastikan bursa akan terus bekerja sama untuk hadir dan berperan dalam menjembatani pendanaan yang mendukung tiga prinsip tersebut.
"Tentu dengan instrumen investasi yang bertemakan ESG, kita dapat berkontribusi optimal untuk menjaga keberlangsungan planet ini," tandasnya.
(FAY)