Menyikapi arus baru dari standar pelaporan keberlanjutan tersebut, IDX Channel bersama PwC Indonesia mengadakan diskusi panel bertajuk “IFRS S1 dan S2: Masa Depan Laporan Keberlanjutan. Siapkah Kita?” pada Selasa (6/8).
Dalam acara yang dihadiri peserta dari berbagai sektor industri seperti energi, pertambangan, keuangan, konstruksi, properti, manufaktur, serta minyak dan gas, hadir sebagai narasumber sejumlah pakar dan praktisi, yakni M. Ricky Zein, Senior Expert Keberlanjutan dari Bursa Efek Indonesia (BEI); Jarot Suroyo, Deputi Direktur Keuangan Berkelanjutan DSKT OJK; Yuliana Sudjonno, Sustainability Leader PwC Indonesia yang juga Anggota Dewan Standar Keberlanjutan Ikatan Akuntan Indonesia (DSK-IAI); dan Stella Septania, PwC Indonesia Senior Manager dan juga Board Member The Institute of Certified Sustainability Practitioners.
Mengawali diskusi, Deputi Direktur Keuangan Berkelanjutan DSKT OJK, Jarot Suroyo memberikan paparan mengenai roadmap OJK dalam memperkenalkan dan terus memperkuat praktik serta ekosistem regulasi laporan keberlanjutan hingga rencana adopsi standar baru IFRS ISSB S1 dan S2.
“Jika semua tahapannya sesuai jadwal, target kami di 2026 adopsi IFRS S1 dan S2 ini sudah berjalan di Indonesia dan instrumen regulasinya sudah siap. Ada baiknya perusahaan mulai bersiap-siap dengan memahami standar baru,” kata Jarot.
Sementara Senior Expert Keberlanjutan BEI, M. Ricky Zein menambahkan, pentingnya standar IFRS ISSB S1 dan S2 dalam konteks pasar modal di Indonesia.