Investor Menanti Pertemuan The Fed, Bursa Asia Bergerak Variatif

IDXChannel - Sejumlah indeks utama di bursa kawasan Asia bergerak variatif menjelang pertemuan The Federal Reserve pada perdagangan Selasa (18/1). Katalis penggerak utama berasal dari prospek kenaikan suku bunga di Amerika Serikat setelah dua tahun dilonggarkan akibat pandemi.
Hingga pukul 11:00 WIB, Hang Seng Hong Kong (HSI) terpuruk -0,23% di 24.161,37 Kospi Korea Selatan (KS11) melemah -0,72% di 2.869,18, dan Shanghai Composite China (SSEC) menguat 0,94% di 3.574,89.
Nikkei 225 Jepang (N225) naik 0,44% di 28.457,50, Taiwan Weighted (TWII) tumbuh 0,05% di 18.534,56, SET Thailand naik 0,13% di 1.679,07, S&P / ASX 200 Australia (AXJO) terpuruk -0,13% di 7.407,60, dan Indonesia Composite Index / IHSG koreksi -0,65% di 6.601,79.
Jelang pertemuan bulanan Federal Reserve pada 25-26 Januari 2022, pasar masih mengharapkan agar bank sentral AS tidak mengubah suku bunga. Analis melihat investor pasar modal global akan mengantisipasi datangnya bulan Maret sebagai awal dari siklus pengetatan.
Untuk diketahui, kenaikan suku bunga umumnya dipandang negatif bagi aset berisiko seperti ekuitas, termasuk saham.
"Fokus investor tetap ada di The Fed dan kebijakan mereka dalam menaikkan suku bunga lebih cepat," kata Analis Saham Ord Minnett, John Milroy, dilansir Reuters, Selasa (18/1/2022).
John menilai Fed akan segera menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan pasar saat ini.
"Sentimen utama tetap ada di AS dengan pasar tenaga kerja yang ketat. Bagus untuk pertumbuhan dunia tetapi menambah tekanan inflasi," lanjutnya.
Selain ekuitas, kenaikan juga terjadi di sejumlah yield obligasi. Imbal hasil obligasi AS dengan tenor lima tahun naik 3,6 bps menjadi 1,5960%, tertinggi sejak Januari 2020. Sementara untuk jangka 10-tahun naik sekitar 2 bps menjadi 1,8108%. (TYO)