"Fokus investor tetap ada di The Fed dan kebijakan mereka dalam menaikkan suku bunga lebih cepat," kata Analis Saham Ord Minnett, John Milroy, dilansir Reuters, Selasa (18/1/2022).
John menilai Fed akan segera menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan pasar saat ini.
"Sentimen utama tetap ada di AS dengan pasar tenaga kerja yang ketat. Bagus untuk pertumbuhan dunia tetapi menambah tekanan inflasi," lanjutnya.
Selain ekuitas, kenaikan juga terjadi di sejumlah yield obligasi. Imbal hasil obligasi AS dengan tenor lima tahun naik 3,6 bps menjadi 1,5960%, tertinggi sejak Januari 2020. Sementara untuk jangka 10-tahun naik sekitar 2 bps menjadi 1,8108%. (TYO)