Pola Candlestick pada Saham
Bagi trader pemula, Anda tidak membebani diri dengan mengingat istilah dan cara membaca pola candlestick. Karenanya, untuk diingat bahwa untuk menjadi trader profesional, Anda harus memiliki strategi sendiri dan menghindari kesalahan umum saat trading.
Bisa dikatakan dengan menguasai teori dasarnya, trader sebenarnya sudah bisa menganalisis candlestick dengan tepat, misalnya paham seberapa besar kekuatan tekan pembeli melawan penjual, pembeli atau penjual yang menguasai dan mana yang sedang ditekan.
Bilamana trader menguasai sinyal-sinyal itu, tentu membaca pola candlestick untuk memprediksi arah harga berikutnya bisa lebih simpel, daripada mengingat pola-pola yang memusingkan. Seorang trader minimal mesti menguasai enak jenis candlestick yang sering muncul saat trading.
Tips Membaca Candlestick
Coba amati pola pergerakan harga dari candlestick di bawah ini. Ketika terjadi Downtrend, maka pola candlestick akan menghasilkan bodi berwarna merah panjang dan sumbunya pendek atau malah tidak memiliki sumbu sedikitpun.
Selain itu, pola candlestick itu berarti momentum bearish cukup kuat. Pada posisi bawah, dijumpai penolakan, namun sebuah candle tidak memadai untuk menentukan sinyal reversal atau pembalikan arah menuju ke atas. Pembalikan arah baru bisa diyakini terjadi bila harga penutupan lebih tinggi dibanding harga pembukaan.
Ketika harga saham akan menyentuh titik Support di bawah, badan candle makin pendek dengan ekor makin kerap keluar. Itu adalah pertanda jika pasar sedang ragu.
Berarti, tipis peluangnya harga saham bisa melampaui harga Support. Saat harga akan turun melampaui Support, harga terlihat menghasilkan deretan candlestick Bearish, sehingga bisa diperkirakan momentum turun pun makin kuat.
Itulah penjelasan tips dan cara membaca candlestick saham. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan bermanfaat.