IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) sebagai efek syariah.
Penetapan efek syariah tersebut sesuai Keputusan Dewan Komisioner OJK terkait dengan penetapan Efek Syariah, yaitu Keputusan Nomor: KEP-88/PM.02/2023 tentang Penetapan Saham PT Asri Karya Lestari Tbk sebagai Efek Syariah.
"Dengan dikeluarkannya Keputusan Dewan Komisioner OJK tersebut, maka efek tersebut masuk ke dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-92/D.04/2023 tanggal 24 November 2023 tentang Daftar Efek Syariah," kata Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal OJK, Luthfy Zain Fuady dalam pengumumannya, Kamis (28/12).
Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran oleh PT Asri Karya Lestari Tbk.
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran, serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak-pihak lainnya yang dapat dipercaya.
Secara periodik OJK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik.
Review atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi Efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah.
Sekadar informasi, PT Asri Karya Lestari Tbk akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan sebanyak 1,25 miliar saham atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor.
Perseroan telah menetapkan harga penawaran awal atau bookbuilding sebesar Rp100-Rp130 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar mencapai Rp162,5 miliar.
Perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor ini akan menggunakan sebesar 50,79% dana hasil IPO sebagai setoran modal pada anak perusahaan perseroan, yaitu PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri.
Sementara sekitar 43,75% dari dana IPO akan digunakan oleh PT Manyar Perkasa Mandiri untuk pembangunan batching plant di Lengkong, Subang, serta pembelian satu unit mesin fabrikasi batching plant.
“Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji dan tunjangan karyawan dan biaya operasional,” tulis prospektus.
Asri Karya Lestari dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Januari 2024 dengan kode ASLI. Sementara, masa penawaran awal (bookbuilding) pada 12-18 Desember 2023, dan tanggal efektif 27 Desember 2023.
Masa Penawaran Umum Perdana Saham pada 29 Desember 2023-3 Januari 2024. Tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 3 dan 4 Januari 2024.
(FAY)