Sementara, targat sebesar Rp1 triliun lagi coba didapatkan dari perusahaan-perusahaan Joint Venture, di mana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal merupakan kontributor terbesar dengan target Rp800 miliar, serta Joint Venture residensial/ komersial di Cikarang sebesar Rp200 miliar.
Guna mengejar target-target tersebut, perusahaan juga telah menyediakan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp400 miliar. Nilai tersebut disiapkan untuk membiayai akuisisi lahan baru sebesar Rp250 miliar, sedangkan sisanya sebesar Rp150 miliar untuk dana pemeliharaan.
Dengan ikhtiar tersebut, perusahaan berupaya dapat membalikkan neraca keuangan dari kondisi saat ini yang masih merugi, untuk kemudian beranjak positif.
Sebagaimana dilansir lewat laporan keuangan perusahaan, di sepanjang 2022 lalu KIJA sukses meraup nilai penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp2,72 triliun.
Capaian tersebut terhitung tumbuh 9,23 persen dibanding realisasi penjualan dan pendapatan jasa pada 2021 yang masih sebesar Rp2,49 triliun.