IDXChannel - PT Jababeka Tbk (KIJA) meraih penjualan pemasaran atau marketing sales real estate Rp1,72 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan yakni sebesar Rp1,42 triliun.
Raihan tersebut terdiri dari marketing sales dari Cikarang mencapai Rp844,2 miliar dari lahan seluas 14,4 hektare. Secara rinci, penjualan tanah matang seluas 10,6 hektare berkontribusi sebesar Rp377,6 miliar. Sementara dari segmen penjualan tanah dan bangunan pabrik yang totalnya mencapai Rp558,1 miliar, di mana lebih dari 90 persen berasal dari investor domestik.
"Sedangkan sisanya dari beberapa investor asing, terutama dari Korea Selatan yang membeli tanah dan/atau bangunan pabrik standar di Kota Jababeka pada tahun 2022," kata Sekretaris Perusahaan KIJA, Muljadi Suganda dalam keterbukaan informasi, Senin (13/2/2023).
Selanjutnya, capaian marketing sales juga dikontribusikan oleh wilayah Kendal sebesar Rp737,2 miliar dengan total lahan seluas 54,1 hektare di tahun 2022, meningkat sekitar 74 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp423,9 miliar. Penjualan dari
industri domestik juga mendominasi di Kendal dengan kontribusi sebesar 79 persen pada tahun 2022, sedangkan penjualan dari investor asing yang berasal dari Cina, Jerman, dan Korea Selatan, memberikan kontribusi sebesar 21 persen.
Di Kendal, penjualan tunggal terbesar berasal dari perusahaan peralatan rumah tangga dari Indonesia, yang membeli lahan seluas 13,5 hektare senilai Rp194,5 miliar pada tahun 2022. Terakhir, wilayah Tanjung Lesung dan produk lainnya membukukan marketing sales sebesar Rp135,5 miliar pada tahun 2022, lebih dari dua kali lipat dari tahun 2021.
Muljadi mengungkapkan, target marketing sales Jababeka untuk tahun 2023 adalah Rp2 triliun, 16 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun 2022. Adapun, pencapaian target tahun ini nantinya akan ditopang oleh pipeline yang solid dan menjanjikan untuk penjualan lahan industri di Cikarang dan Kendal.
"Sebesar Rp1 triliun dari target tersebut diharapkan berasal dari Cikarang dan lainnya, namun tidak termasuk perusahaan joint venture," ujar dia.
Sebesar Rp750 miliar dari target tersebut berasal dari tanah matang dan bangunan industri, serta sebesar Rp250 miliar dari produk residensial dan komersial di Cikarang dan lainnya. Sisanya sebesar Rp1 triliun berasal dari perusahaan-perusahaan join venture.
"Di mana Kendal merupakan kontributor terbesar dengan target marketing sales sebesar Rp800 miliar pada tahun 2023, dan Rp200 miliar dari JV residensial/komersial di Cikarang," tutup Muljadi. (RRD)