Di lain pihak, Farras menilai hadirnya sosok Patrick dan Winato lebih bisa sebagai 'wakil dari investor' untuk terus menagih manajemen terkait target utama perusahaan agar bisa segera meraup profit.
"Peran mereka berdua (Patrick dan Winato) lebih pada mewakili aspirasi investor untuk menagih, seperti kapan profit dan sudah sampai mana progresnya. Kedua orang ini juga bisa menjadi pihak yang konsisten mengingatkan agar manajemen fokus pada bottom line," tutur Farras.
Farras juga meyakini bahwa pilihan Patrick Walujo untuk rela 'turun gunung' pastinya telah membawa agenda spesifik untuk diterapkan di GOTO. Bukan sekadar memelototi bottom line, namun juga tentang ide pengembangan bisnis yang bisa berdampak langsung ke peningkatan pendapatan.
"Dia bisa mengingatkan manajemen untuk lebih agresif lagi dalam mengembangkan bisnis finansial GOTO yang selama ini belum tergarap optimal," ungkap Farras.
Bagaimana pun, Farras menjelaskan, Patrick bersama Jerry Ng pernah merasakan legitnya cuan di BTPN. Sekarang keduanya juga menjadi investor strategis di Bank Jago yang sejak awal dinarasikan sebagai backbone-nya GOTO di bisnis keuangan.