IDXChannel - Pemerintah diminta untuk sigap dalam menjaga nilai tukar rupiah di tengah goyahnya perekonomian Amerika Serikat (AS).
Hal ini seiring ancaman gagal bayar obligasi yang kini tengah dihadapi oleh AS, di mana batas utang per Januari 2023 telah melebihi USD31,4 triliun.
Karenanya, pemerintah AS kini tengah berupaya menaikkan plafon utang, sehingga ancaman gagal bayar diharapkan dapat ditutup lewat pinjaman baru.
Kondisi ini diperkirakan sedikit banyak bakal berpengaruh terhadap devisa nagara. Hal ini lantaran pangsa pasar ekspor non migas Indonesia terbesar kedua adalah Amerika.
Guna mengantisipasi kondisi tersebut, pemerintah diminta untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap dolar AS, melalui kebijakan Local Currency Settlement (LCS).