Di tengah kondisi industri semen domestik yang menantang, menurut Vita, pihaknya masih mampu mempertahankan capaian kinerja dengan tingkat profitabilitas yang positif.
SIG berhasil membukukan pendapatan mencapai Rp26,29 triliun dengan EBITDA tercatat sebesar Rp4,3 triliun, dan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar sebesar Rp720 miliar.
Tak hanya itu, SIG juga berhasil mencatatkan penurunan biaya keuangan bersih 13,5 persen lebih rendah secara YoY, sejalan dengan saldo utang berbunga yang lebih rendah sebesar Rp3,49 triliun dibandingkan dengan posisi 30 September 2023.
Vita menjelaskan, SIG optimistis bahwa industri semen domestik ke depan cukup memiliki prospek yang baik, menyusul komitmen pemerintah untuk melanjutkan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan berbagai proyek strategis lainnya.
Apalagi saat ini, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk mempercepat penyediaan perumahan bagi masyarakat melalui program 3 juta rumah per tahun.