Dana dividen berasal dari laba bersih ADRO hingga akhir September 2024 yang mencapai USD1,18 miliar.
Perusahaan juga masih menggenggam saldo laba ditahan menembus USD5,93 miliar, dengan total ekuitas senilai USD8,15 miliar.
Investor yang berhak atas dividen ADRO wajib tercatat sebagai pemegang saham paling lambat pada 2 Januari 2025.
Sebagai informasi tambahan, saham ADRO ditutup turun 1,18 persen di Rp2.510 pada perdagangan Selasa (24/12). Dalam sepekan, saham perseroan sudah terpangkas 2,33 persen dan anjlok 33,07 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)