"Untuk Jalan Tol Mabit, fokus perseroan saat ini adalah proses pengembalian konsesi kepada pemerintah," tuturnya.
Dari sisi kinerja keuangan, Tol Mabit mendulang pendapatan operasional sebesar Rp54,04 miliar pada 2023 dan naik menjadi Rp55,07 miliar pada 2024. Sedangkan beban usaha pada tol tersebut sebesar Rp128,53 miliar pada 2023 dan membengkak jadi Rp144,89 miliar di 2024.
"Perseroan tidak berencana melakukan asset recycling pada Tol Mabit. Namun Tol Mabit sendiri dalam menjalankan usahanya selalu mengedepankan efisiensi beban usaha untuk menjaga kinerja," kata Ari.
Terkait pelepasan aset Tol Mabit, diakui Ari, perseroan berkoordinasi dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) atas penjajakan pengembalian konsesi atau alternatif lainnya sesuai ketentuan PPJT di Tol Mabit dengan pemerintah.