Menjulangnya harga batu bara sendiri terjadi di tengah naiknya permintaan yang dibarengi oleh macetnya rantai pasokan seiring adanya kecamuk perang dan pemulihan pandemi.
Harga batu bara yang tinggi pada gilirannya turut tercermin dalam laporan keuangan ADMR.
Mengacu pada laporan per kuartal I 2022, laba bersih ADMR mencapai USD83,46 juta atau melesat 836,47% secara tahunan (yoy).
Hal tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bersih 188,76% secara yoy menjadi USD182,14 juta.
Pendapatan ADMR mayoritas disumbang oleh penjualan batu bara kepada pihak berelasi (Coaltrade Services International Pte Ltd) mencapai USD137,00 juta.