Pada debutnya di 1977, Semen Cibinong melepas 178.750 saham ke publik. Perjalanan korporasi ini kemudian diwarnai berbagai aksi korporasi dan perubahan kepemilikan.
Pada 1998, perusahaan diakuisisi penuh oleh Grup Tirta Mas. Tiga tahun kemudian, Semen Cibinong melakukan rights issue non-HMETD dengan menerbitkan 6,51 juta saham baru.
Pada 2001, Holcim Participation (Mauritius) Ltd mencaplok 77,33 persen saham perseroan. Selanjutnya, kepemilikan tersebut dialihkan ke Holdervin BV pada 2005.
Kemudian di awal 2006, nama perusahaan berganti menjadi Holcim Indonesia. Perubahan besar kembali terjadi pada 2019, ketika PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui SIIB mengakuisisi 80,65 persen saham Holcim Indonesia, yang kemudian berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Aksi korporasi berlanjut pada 2022, di mana SIG memperkuat pengendaliannya dengan memiliki 83,52 persen saham SMCB setara 7,53 miliar saham senilai Rp10,99 triliun. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi untuk memperkuat tata kelola grup, khususnya di lini bisnis semen.