Sebelumnya, emiten batu bara utama di Indonesia, PTBA mengumumkan telah terjadi force majeure akibat tanah longsor yang mengganggu operasi pengangkutan batu bara pada 27 April 2023 lalu.
Insiden tersebut kemungkinan akan mempengaruhi target produksi 41 juta ton batu bara dan pengangkutan 32 juta ton batu bara dengan kereta api.
Sebelumnya, pada 2022, PTBA memproduksi 37 juta ton batu bara, dimana 28,8 juta di antaranya diangkut dengan kereta api.
Bencana alam tersebut berdampak pada pengangkutan batu bara dari tambang Tanjung Enim di provinsi Sumatera Selatan yang merupakan tambang terbesar PTBA ke Pelabuhan Tarahan.
Force majeure tersebut juga menyebabkan jadwal pemuatan kapal pengiriman ditunda. (ADF)