IDXChannel - Jelang Hari Raya Idul Fitri 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada minggu lalu melemah tipis sebesar 0,2% terdampak koreksi sektor teknologi sebesar 2,9% yang disusul sektor consumer non-cyclicals dan kesehatan masing-masing sebesar 2,7%.
Menariknya, laju pelemahan IHSG minggu lalu tak terlalu dalam karena masih tertahan sektor energi dan finansial yang menguat sebesar 0,3%. Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Rifqi Satria Dinandra berpandangan, jika flashback ke minggu lalu maka akan didapati empat sentimen yang mempengaruhi laju IHSG.
"Inflasi selama bulan Ramadan tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya kecuali pada 2020 dan 2021, dengan andil inflasi tertinggi pada kelompok transportasi," tegas Rifqi dalam keterangan resminya, Senin (10/4/2023).
Keempat sentimen tersebut adalah inflasi domestik, PMI Manufaktur, IndiHome spin-off dan kenaikan harga komoditas energi. Rifqi menjelaskan inflasi umum pada minggu lalu lebih rendah dibandingkan konsensus 5,07% dari sebelumnya 5,47%, begitu juga dengan inflasi inti yang lebih rendah dibandingkan konsensus 3,02% dari sebelumnya 3,09%.
Terkait PMI Manufaktur Maret 2023, ia menegaskan sektor manufaktur memang ekspansif selama 19 bulan berturut-turut. Ekspansi pada sektor manufaktur berjalan semakin cepat, dimana PMI Manufaktur meningkat dari 51,2 pada bulan sebelumnya menjadi 51,9.