Data ekonomi di awal pekan ini menjadi angin segar di awal sesi perdagangan. Walaupun pelaku pasar terus dibayangi kebijakan kenaikan tarif Amerika Serikat (AS) yang cenderung berubah-ubah. Pelaku pasar juga terus mencermati dampak perang dagang antara AS dengan sejumlah negara mitra dagang utama AS sebelumnya.
"Dampak dari perang dagang tersebut juga tengah memicu kekuatiran pada kinerja ekspor di tanah air, yang sejauh ini ekspor diproyeksikan turun," ujarnya.
Data neraca perdagangan, akan menjadi gambaran awal bagaimana kemungkinan kinerja ekspor di tanah air setelah kebijakan kenaikan tarif oleh Presiden Trump ke Indonesia.
"Rilis data neraca dagang di tanah air pada bulan maret tentunya belum sepenuhnya mendapatkan tekanan dari kenaikan tarif impor AS," tuturnya.
Di sisi lain, harga emas kembali cetak rekor di level USD3.381 per ons troy, atau sekitar Rp1,83 juta per gram.
(kunthi fahmar sandy)