1. Jangan Panik, Tetap Tenang dan Analisis Situasi
Ketika harga saham turun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan tidak langsung menjual. Cek kembali penyebab penurunan harga, apakah karena faktor fundamental perusahaan, kondisi pasar secara keseluruhan, atau hanya koreksi sementara. Jika seluruh indeks saham mengalami penurunan, kemungkinan besar itu hanya koreksi dan bukan masalah spesifik pada perusahaan yang Anda miliki. Adapun jika saham turun karena kinerja perusahaan memburuk, misalnya laba menurun drastis atau ada skandal, maka perlu analisis lebih lanjut.
2. Evaluasi Kinerja Perusahaan
Sebelum memutuskan menjual atau tetap bertahan, lakukan analisis fundamental terhadap perusahaan.
Pertama, lihat laporan keuangan. Anda perlu mengamati apakah laba bersih masih meningkat atau ada utang berlebih. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan prospek bisnis. Coba amati apakah perusahaan masih memiliki inovasi dan ekspansi yang menjanjikan dan apakah masih dikelola dengan baik oleh orang-orang berpengalaman. Jika perusahaan masih memiliki fundamental yang kuat, maka sebaiknya tetap bertahan dan bahkan menambah posisi (buy the dip).
3. Gunakan Strategi Averaging Down
Jika saham yang Anda miliki turun tetapi memiliki prospek jangka panjang yang bagus, strategi averaging down bisa dilakukan. Hal ini berarti membeli lebih banyak saham di harga lebih rendah untuk menurunkan harga rata-rata pembelian. Meski demikian, pastikan hanya melakukan averaging down pada saham yang memiliki fundamental bagus.
4. Tentukan Stop Loss untuk Meminimalkan Kerugian
Jika saham terus turun dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, penting untuk memiliki batasan kerugian. Tentukan stop loss untuk membatasi potensi kehilangan modal lebih besar. Stop loss sangat penting terutama jika Anda adalah trader jangka pendek.