5. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh seluruh dana hanya dalam satu saham atau sektor. Dengan begitu, jika satu saham turun, masih ada peluang lain yang bisa mengimbangi kerugian. Diversifikasi bisa dilakukan dengan membeli saham dari berbagai sektor seperti sektor perbankan, sektor consumer goods, teknologi, energi, dan lain-lain. Dengan cara ini, risiko dari satu saham yang turun bisa lebih terkelola.
6. Perhatikan Sentimen Pasar dan Faktor Makroekonomi
Kadang-kadang, saham turun bukan karena kinerja perusahaan yang buruk, tetapi karena faktor eksternal seperti adanya resesi ekonomi global, kenaikan suku bunga, ketegangan geopolitik, hingga fluktuasi nilai tukar mata uang. Jika penurunan saham disebabkan oleh faktor ini, kemungkinan besar saham akan pulih setelah kondisi ekonomi membaik. Dalam situasi seperti ini, bertahan dan menunggu waktu yang tepat lebih baik daripada menjual dengan panik.
7. Manfaatkan Kesempatan untuk Investasi Jangka Panjang
Banyak investor sukses justru melihat penurunan saham sebagai kesempatan emas untuk membeli saham berkualitas dengan harga lebih murah. Seperti kata Warren Buffett "Be fearful when others are greedy, and greedy when others are fearful."
Jika Anda yakin dengan prospek perusahaan, Anda bahkan bisa membeli lebih banyak saat harga rendah dan menyimpannya untuk keuntungan jangka panjang.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan jika saham longsor. Semoga beberapa tips ini bisa bermanfaat bagi Anda.