"Yang mendasari proyeksi kami bahwa harga emas akan menuju USD4.000 per ons tahun depan adalah permintaan emas yang terus kuat dari investor dan bank sentral," tulis analis JP Morgan.
Namun, JP Morgan tetap mengingatkan potensi penurunan harga masih ada. Harga emas berpotensi turun jika permintaan bank sentral melemah atau jika dampak kebijakan tarif terhadap ekonomi AS tak seburuk yang dibayangkan.
"Skenario yang benar-benar bisa menekan harga secara signifikan adalah jika pertumbuhan ekonomi AS tetap tangguh dari dampak tarif, sehingga memungkinkan The Fed untuk bersikap jauh lebih proaktif dalam mengatasi risiko inflasi," katanya.
Sementara itu, Goldman Sachs baru-baru ini juga bullish dengan emas dengan menaikkan target harga dari USD3.300 menjadi USD3.700 pada akhir tahun. Dalam skenario ekstrem, harga emas bahkan bisa menembus USD4.500 pada akhir 2025.
(Rahmat Fiansyah)