Karena itu, menurut dia, stabilitas nilai tukar rupiah tetap perlu dicermati.
Meski begitu, Michael menilai kondisi rupiah saat ini masih cukup stabil. “Kabar baiknya, rupiah saat ini cukup kuat di angka Rp16.245 per USD, dan posisi indeks dolar (DXY) yang saat ini berada di level 96 turut mendukung penguatan rupiah ini,” ujar Michael.
Dampak ke IHSG
Michael juga memproyeksikan dampak positif terhadap pasar saham, khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), jika BI benar-benar memangkas suku bunga.
“IHSG akan cenderung bergerak menguat jika BI melakukan pemangkasan suku bunga, karena sinyal positif dari pemangkasan suku bunga akan membuat penyaluran dana ke masyarakat semakin besar,” katanya.
Selain itu, ia menilai dampaknya juga akan terasa pada perbankan. “M2 (uang beredar) yang meningkat tentunya akan meningkatkan loan growth serta marjin bunga bersih (NIM) dari perbankan,” tuturnya.
Michael pun menyebut, dengan dominasi saham perbankan di IHSG, peluang penguatan indeks cukup besar. “Berhubung IHSG memiliki weighting terbesar di perbankan, maka ada potensi penguatan di Juli ini,” katanya.