SoftBank melaporkan bahwa nilai perusahaan swatsa turun akibat kinerja yang lemah. Saham ByteDance Ltd., induk perusahaan TikTok China, juga merosot lebih dari 25% sejak tahun lalu di pasar swasta. Sementara perusahaan beli-sekarang-bayar-nanti Swedia, Klarna Bank AB, valuasinya turun 85%, di ambil dari laman Bloomberg News.
Sebelum peluncuran Vision Fund, saham SoftBank mendekati posisi ke – 5, tahun lalu. Baru-baru ini, ia mengumumkan program pembelian kembali ke angka 1 triliun Yen hingga September. Hal tersebut membantu sahamnya naik 5 persen tahun ini.
Dia mengumpulkan USD10,5 miliar dengan memasukkan kontrak forward dengan Alibaba Group Holding Ltd, dan juga memperoleh USD6,8 miliar dengan memasukkan kontrak forward setelah 1 Juli.
SoftBank mengatakan langkah-langkah seperti itu telah menghasilkan peningkatan besar dalam rasio pinjaman terhadap nilai.
Dampak dari prospek yang semakin suram, menempatkan lebih banyak tanggung jawab di pundak pendiri Son. Mantan Chief Operating Officer perusahaan Marcelo Claure pergi awal tahun ini, sementara mantan Chief Strategy Officer Katsunori Sago mengundurkan diri pada tahun 2021.
(NDA/Bayu Rama)