Azis mengungkap dua faktor utama mengapa jumlah pemegang saham TUGU yang merupakan Emiten Anak BUMN PT Pertamina (Persero) terus naik di sepanjang tahun 2024, di antaranya kinerja keuangan yang masih terus tumbuh dengan kuat serta valuasinya yang terlampau murah.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan perseroan non-konsolidasian per 31 Mei 2024, TUGU yang memiliki branding name Tugu Insurance berhasil mencetak laba usaha asuransi senilai Rp285 miliar. Laba operasional TUGU sepanjang lima bulan awal 2024 tumbuh 60 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp178 miliar.
Peningkatan kinerja keuangan yang fantastis tersebut tidak luput dari pertumbuhan hasil underwriting di segmen asuransi umum yang mencapai Rp336 miliar per Mei 2024, naik 38 persen yoy dibanding Rp244 miliar pada Mei 2023.
Di sisi lain, pendapatan investasi perseroan juga meningkat 25 persen yoy menjadi Rp 137 miliar pada Mei 2024 dari Rp110 miliar periode yang sama tahun sebelumnya. Di saat pendapatan perseroan mengalami peningkatan pesat, total beban operasional hanya tumbuh moderat.
Laporan bulanan Mei 2024 mencatat total beban operasional TUGU non-konsolidasi hanya naik tujuh persen yoy menjadi Rp189 miliar. Sementara, total beban operasional TUGU pada periode yang sama di 2023 mencapai Rp176 miliar.