The Fed, misalnya, menerapkan kebijakan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga secara agresif, termasuk quantitative tightening (QT) untuk mengakhiri kebijakan uang longgar (quantitative easing/QE, rezim suku bunga rendah).
Secara musiman (seasonality), kinerja IHSG sepanjang Juni memang tidak superior amat.
Dalam 20 tahun terakhir (hingga Juni 2021), IHSG naik sebanyak 12 kali sepanjang Juni dengan rerata return 0,52%.
Namun, tren historis tersebut tampaknya tidak begitu kuat apabila kita menilik rentang 10 tahun belakangan. Dalam 10 tahun terakhir, IHSG naik 6 kali dengan rata-rata return 0,14%.
Selain itu, anjloknya IHSG selama Juni tahum ini memutus tren penguatan selama 3 tahun belakangan (2019-2021), yang mana IHSG selalu menguat sepanjang Juni dengan rerata return 2,08%. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.